Sistem Operasi dan Jenis-jenis pada web


Sistem Operasi pada Web
Pengertian Sistem Operasi adalah perangkat lunak (software) pada komputer yang bertugas dalam menggontrol dan memanajemen perangkat keras dan sebagai operasi-operasi dasar sistem, termasuk dalam menjalankan software aplikasi misalnya program-program pengolah data untuk mempermudah kegiatan manusia. Dalam bahasa Inggris, sistem operasi disebut dengan Operating System, atau disingkat OS.
web (web-based operating system) merupakan salah satu jenis sistem operasi terkini yang memanfaatkan kemampuan jaringan dan bahasa pemrograman internet dalam me-render sebuah sistem operasi pada website. Istilah WebOS mulai dikenal sejak tahun 1999 dan sejak itu layanan ini mulai diterapkan pada beberapa perusahaan besar.
Jenis-jenis Web
1.      Search Engine Web
earch engine adalah website yang mengumpulkan dan mengorganisir konten dari seluruh bagian internet. Untuk menggunakannya, Anda tinggal memasukkan apa yang ingin Anda cari dan mesin pencari akan memberikan Anda berbagai link ke konten yang sesuai dengan apa yang dicari. Hasil halaman pencarian, biasa disebut search engine results page atau SERP, memberikan hasil kepada Anda dari konten yang paling relevan sampai tidak. Cara mesin pencari menentukan ranking memang berbeda-beda. Contohnya : google dan bing
setiap Search Engine atau mesin pencari memiliki 3 fungsi utama, yaitu crawling (untuk menemukan konten), indexing (untuk menyimpan dan melacak konten), dan retrieval (untuk mengambil konten relevan ketika seseorang bertanya pada search engine).
·         Crawling
Crawling adalah tahap pertama dari cara kerja search engine, ketika mesin pencari mengakuisisi data dari sebuah website.
Tahap ini meliputi scanning dan mengumpulkan detail dari setiap halaman website, seperti : judul, gambar, kata kunci, internal link, dan sebagainya. Setiap crawler (bot atau “spider”) mengumpulkan data yang berbeda.
Crawler ini juga akan mengunjungi ulang halaman pada website untuk melihat perubahan yang dilakukan pada website. Sebagian halaman dapat ditandai dengan “noindex”, yaitu seperti memberi signal pada bot agar tidak mengindekskan halaman tersebut.
Contoh halaman yang biasanya perlu ditandai “noindex” adalah thank you page pada halaman terakhir setelah leads mengisi form/data dan mendapatkan e-book atau lainnya.
Halaman yang tidak di-indeks oleh search engine disebut dengan deep web.
·         Indexing
Indexing adalah tahap dimana data yang sudah di-crawl kemudian diproses dan diletakkan di database.
Crawling adalah proses ketika Anda membaca seluruh data tersebut, sedangkan Indexing adalah ketika Anda membuat catatan tentang seluruh data buku tersebut.
·         Retrival
Retrieval adalah proses ketika search engine seperti Google memproses permintaan dari pertanyaan yang biasa Anda ketik di Google search, dan memberikan halaman dari website yang paling relevan bagi permintaan Anda.
Setiap search engine atau mesin pencari memiliki algoritma atau caranya tersendiri dalam memilih halaman mana yang paling relevan dengan permintaan Anda.
SEO Menentukan Ranking halaman web
Karena sifatnya yang rahasia, untuk mendapatkan ranking yang tinggi pada search engine tidaklah mudah. Jangankan mendapatkan ranking yang tinggi, agar sebuah website bisa terdaftar di search engine seperti Google pun, ada sederet daftar yang harus diikuti.
SEO atau Search Engine Optimization adalah praktek mengoptimisasi sebuah website dengan tujuan mendapatkan ranking yang tinggi pada search engine.
SEO sangatlah penting dan harus dilakukan agar sebuah website dapat muncul di Google atau search engine lainnya.
2.      E-Commerce Web
e-commerce atau electronic commerce dapat diartikan sebagai aktivitas jual/beli dengan memanfaatkan jaringan komunikasi elektronik atau internet. Baik penjual maupun pembeli, keduanya harus terhubung dengan internet untuk melakukan transaksi.
Dalam hal ini, website akan berperan sebagai toko atau etalase untuk memamerkan barang-barang yang dijual. Seluruh transaksi seperti memilih barang, komunikasi antara penjual dan pembeli, hingga proses pembayaran, semuanya dilakukan secara online.
a.       Sejarah E-Commerce
Sejarah e-commerce berawal di akhir tahun 1970-an. Pada zaman itu, orang-orang menggunakan teknologi yang memungkinkan sebuah perusahaan/organisasi untuk mengirimkan dokumentasi komersial secara elektronik.
Transaksi komersial tersebut menggunakan teknologi Electronic Data Interchange (EDI) dan Transfer Dana Elektronik (EFT), sehingga penggunanya bisa bertukar informasi bisnis maupun melakukan transaksi elektronik.
E-commerce yang merujuk pada jual/beli online secara modern baru terwujud sekitar tahun 1991, tepatnya ketika jaringan internet sudah tersedia secara komersial. Seiring dengan berjalannya waktu, muncul sejumlah perusahaan yang memelopori aktivitas jual/beli online.
Contoh perusahaannya adalah Ebay yang lahir di tahun 1995 dan Amazon yang mulai berdiri sejak sekitar tahun 1994. Setelah itu mulai banyak perusahaan yang berkecimpung di dunia bisnis online, bahkan di Indonesia sendiri jumlahnya mungkin sudah mencapai ribuan.
b.      Jenis-jenis E-Commerce
·         Business to Business (B2B)
Transaksi atau perdagangan ini dilakukan antar perusahaan yang sama-sama memiliki kepentingan bisnis. Suatu perusahaan bisa bertindak sebagai penjual atau pembeli, contohnya adalah transaksi antara produsen dan supplier.
·         Business to Consumer (B2C)
Transaksinya dilakukan antara perusahaan dengan konsumen, biasanya produk yang ditawarkan sudah dalam bentuk eceran. Konsumennya sendiri bisa berupa perusahaan (tanpa kepentingan bisnis) maupun individu.
·         Business to Business to Consumer (B2B2C)
Pada tipe ini, alur transaksi biasanya melibatkan 2 perusahaan dan 1 konsumen. Contohnya adalah produsen yang menjual barang kepada retailer, lalu barang tersebut ditawarkan kembali kepada konsumen.
·         Consumer to Business (C2B)
Model e-commerce ini terjadi ketika individu menyediakan atau menjual sebuah produk kepada perusahaan.
·         Consumer to Consumer (C2C)
Transaksinya dilakukan antara konsumen atau end-user. Konsumen yang memiliki suatu produk kemudian menjualnya ke end­-user lainnya.
·         Business to Employees (B2E)
Model B2E ini terjadi ketika sebuah perusahaan menyediakan suatu produk untuk para pekerja/pegawainya sendiri.
·         Intra Business e-commerce
Aktivitas bisnis yang memungkinkan terjadinya transaksi antar unit atau individu yang masih berada dalam satu perusahaan.
·         Mobile Commerce (M-commerce)
Pada e-commerce­ jenis ini, seluruh transaksi atau aktivitas bisnis dilakukan lewat media jaringan tanpa kabel.
·         Non-business e-commerce
E-commerce tipe ini dilakukan tanpa orientasi bisnis atau tidak mencari keuntungan, misalnya transaksi yang melibatkan institusi akademis atau organisasi sosial.


Komentar